Menurut teori Behavioristik, belajar akan membawa perubahan dalam tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Seorang anak di katakan belajar jika ia mampu menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya. perubahan itu dapat diamati,diukur dan dinilai secara konkret. Teori ini sangat baik digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, karena AUD sangat perlu diberi Stimulus,karena dengan adanya stimulus anak mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya melalui respon yang diberikan oleh sianak. maka dalam hal ini lingkungan harus berperan penting bagi hidup sianak, baik itu lingkungan sekolah, lingkunagan keluarga dan lingkungan dimana anak berada.kekhasan dari teori ini bahwa semuanya harus dapat diukur.

Thorndike mengatakan jika sebuah tindakan diikuti oleh suatu perubahan yang memuaskan dalam lingkungan, kemungkinan tindakan itu akan diulangi dalam situasi yang mirip sehingga meningkat,demikian sebaliknya bila suatu tindakan perubahan itu tidak memuaskan dalam lingkungan maka prilaku itu akan diulangi dan menurun. 

Ciri dari teori ini antara lain:
1. bersifat mekanistik bahwa semuanya dapat diprediksi(perkirakan),
2. menekankan peranan lingkungan, peranan guru sangat penting dalam pembelajaran untuk memberikan stimulus pada anak.
3. Pentingnya latihan, latihan berulang-ulang sangat baik pada AUD,seorang guru harus merespon sianak setiap hari sehingga anak menanggapinya dan memberikan hasil. Dalam tulisan ini saya ingin membahas teori belajar ini menurut Thorndike.
1. bersifat mekanistik bahwa semuanya dapat diprediksi(perkirakan),
2. menekankan peranan lingkungan, peranan guru sangat penting dalam pembelajaran untuk memberikan stimulus pada anak.
3. Pentingnya latihan, latihan berulang-ulang sangat baik pada AUD,seorang guru harus merespon sianak setiap hari sehingga anak menanggapinya dan memberikan hasil. Dalam tulisan ini saya ingin membahas teori belajar ini menurut Thorndike.
![]() |
Thorndike
Menurut Thorndike belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yakni apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, dan perasaan. Sedangkan Respon yakni reaksi yang di munculkan peserta didik saat belajar yang juga dapat berupa pikiran,perasaan dalam tindakan / gerakan. Dalam mewujudkan teorinya Thorndike melakukan percobaan terhadap seekor kucing yang sedang lapar di taruh didalam kandang, dalam kandang tersebut terdapat celah-celah kecil sehingga sikucing dapat melihat makanan yang berada diluar kandang, dan didalam kandang terdapat jeruji yang merupakan pintu keluar dari kandang tersebut, maka jika kucing menginjak jeruji itu, pintu keluar akan terbuka. untuk itu sikucing pertama-tama berkeliling mengitari kandang dan mencoba mencari jalan keluar dan tiba-tiba sikucing menginjak jeruji sehingga kandang terbuka dan kucing keluar. Thorndike melakukan percobaan ini berulang-ulang terhadap kucing yang sama.Thorndike menyatakan bahwa belajar pada hewan maupun manusia berlangsung berdasarkan tiga macam hukum pokok belajar, yaitu

1. Hukum Kesiapan ( Law of Readdiness )
Dalam melakukan proses belajar seseorang harus dalam keadaan siap artinya siap secara fisik maupun psikis sehingga akan menghasilkan nilai yang baik dan memuaskan. Siap fisik berarti tidak dalam keadaan sakit yang dapat mengganggu konsentrasinya dan siap psikis berarti jiwanya tidak mengalami gangguan.
2. Hukum Latihan (Law of Exercise )
Dalam hukum ini yang ditekankan adalah melakukan percobaan dan latihan secara berulang-ulang. adapun latihan atau pengulangan prilaku yang cocok adalah dalam proses belajar. karena semakin sering melakukan pengulangan dalam proses belajar / materi maka akan semakin banyak yang dapat dikuasai.
3. Hukum Akibat (Law of Effect)
![]() |


Tidak ada komentar:
Posting Komentar