ANAK AUTIS
Autisme
secara sederhana dapat diartikan dengan sikap anak yang cenderung suka
menyendiri karena terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Dengan kata lain, anak
dengan gangguan autism adalah anak yang sibuk dengan urusannya sendiri
ketimbang bersosialisasi dengan orang lain di sekitarnya.
Anak-anak
autis susah dimengerti, ia sering tidak melakukan hal-hal benar yang diajarkan,
tertawa karena hal yang menurut orang lain tidak lucu, memutar sesuatu
berulangkali dan menghindari kontak mata dengan orang lain. Bagi penderita IQ
dibawah 35, autisem lebih menonjol dikalangan perempuan. Pada tingkat IQ yang
lebih tinggi autism lebih menonjol kalangan laki-laki. (Psikologi Abnormal, 2006).
Cara
berfikir autistme adalah kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai
pusat dunia. Anak autis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi selalu
mengacu atau berhubungan dengan dirinya. Inilah yang menyebabkan anak autis
terlihat seperti sendirian, mereka membatasi diri mereka sendiri terhadap dunia
luar.
Ciri - ciri anak autis
1.
Anak
autis dalam berinteraksi kurang seperti:
a. Cuek
terhadap lingkungan
b. Kontak
mata sangat kurang, bahkan tidak mau menatap mata lawan bicaranya
c. Ekspresi
muka kurang hidup
d. Tidak
mau main dengan teman sebayanya
e. Suka
bermain dengan dirinya sendiri
f. Cara
bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang bisa meniru
g. Tidak
memiliki empati atau tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain
2. Anak autis kurang dalam berkomunikasi
a.
Terlambat bicara
b.
Tidak memiliki usaha untuk mengimbangi
komunikasi dengan cara lain selain bicara
c.
Jika bicara, bicaranya tidak untuk
komunikasi
d.
Sering menggunakan bahasa yang aneh dan
diulang-ulang
e.
Tidak dapat memahami pembicaraan orang
lain
3. Dalam perbuatan / Perilaku
a.
Cuek terhadap lingkungan
b.
Perilaku tak terarah, seperti suka
mondar mandir, lari-lari, memanjat, berputar-putar, melompat-lompat dan lainnya
c.
Sering kali tertarik pada benda yang
bergerak
d.
Ada gerakan aneh yang khas dan
diulang-ulang
e.
Melakukan satu kegiatan rutin yang tidak
ada gunanya
f.
Mempertahankan satu permintaan atau
lebih dengan cara yang khas dan berlebihan
Penyabab anak autis
1. Gangguan susunan
saraf pusat
2. Gangguan pada
metabolisme (sistem pencernaan)
3. Factor genetic
4. Keracunan logam
berat
Cara Menghadapi Anak Autis
Anak
autis sangan menyukai yang namanya ritual atau kebiasaan-kebiasaan. Maka tak
heran bahwa anak autis bisa lebih disiplin dari anak yang lainnya. hal ini
dikarenakan karena anak autis sangat dekat dengan urutan. Dia akan melakukan
satu hal yang sama setiap harinya tanpa melupakan satu hal pun.
Misalnya:
Kita mengajarkan anak untuk merapikan tempat tidur setelah bangun tidur, maka
dihari berikutnya anak akan mengulanginya tanpa meminta orang lain untuk
melakukanya.
Hal
yang perlu diperhatikan untuk anak autis adalah perubahan, anak autis sangat
tidak suka dengan adanya perubahan. Misalnya ketika kita menggeser tempat
tidurnya maka mereka akan menangis sampai tempat tidur itu dikembalikan
keposisinya semula.
Hal
lain juga yang harus dihindari oleh orang tua atau orang dewasa dari anak autis
yakni jangan samapi mencontohkan hal yang tidak baik kepada mereka karena
mereka akan melakukan hal yang sama dan secara berurutan dan berulang kali.
Mengurus anak autis tidaklah sesusah yang diceritakan kebanyakan orang. Anak
autis adalah anak yang penurut dan disiplin.