Gangguan Pemusatan Perhatian
disertai dengan Perilaku
yang Berlebihan
(ADHD)
ADHD adalah gangguan pemusatan
perhatian disertai dengan perilaku yang berlebihan yang dialami oleh seseorang individu. ADHD merupakan gangguan perkembangan yang dapat terjadi
pada masa anak–anak dan dapat berlangsung
hingga mereka remaja. Anak laki-laki akan lebih rentan mengalami
gangguan ini dibandingkan anak perempuan.
A.
Ciri-ciri
ADHD
1. Ciri
utama ADHD
Ciri
utama seseorang mengalami ADHD meliputi gangguan pemusatan perhatian
(inatensi), gangguan pengendalian diri (implusivitas) dan gangguan aktivitas
yang berlebihan (hiperaktivitas).
a. Inatensi
Inatensi
adalah pemusatan perhatian yang kurang. Penderita gangguan ini mengalami
kesulitan dalam memusatkan perhatianya. Mereka sangat mudah teralihkan oleh
rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat indranya atau oleh perasaan yang
timbul pada saat itu. Dengan demikian, mereka hanya mampu mempertahankan aktivitasnya atau tugasnya dalam jangka pendek sehingga
memengaruhi penerimaan informasi dan pengaruh lingkunganya.
b. Implusivitas
Gejala
ini ditanai dengan kesulitan anak untuk menunda respons. Ada semacam dorongan
untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut
mendesak untuk diexspresikan dengan
segera dan tanpa pertimbangan.
c.
Hiperaktivitas
Hiperaktivitas
adalah suatu gerakan yang berlebihan, melebihi gerakan yang dilakukan secara
umum anak seusianya. Biasanya, sejak bayi mereka banyak bergerak dan sulit
untuk ditenangkan.
B.
Tipe-tipe
ADHD
1. Tipe
ADHD Kurang Memperhatiakan
2. Tipe
ADHD Hiperaktif- Implusif
3. Tipe
ADHD Gabungan.
C. Penyebab ADHD
Faktor
genetik merupakan faktor umum penyebab terjadinya ADHD. Artinya, faktor genetik
menjadi penyebab utama ADHD. Sementara itu, ada berbagai faktor khususnya yang
dapat menyebabkan terjadinya ADHD pada anak. Namun, faktor khusus itu bukanlah
penyebab utama dari ADHD.
Misalnya: cedera otak, merokok, kematangan otak yang
tertunda, keracunan timah hitam, bahan makan tambahan, makanan tidak sehat, gula
halus, penyakit medis, obat-obatan
D. Hambatan
Belajar Anak Usia Dini dengan Gangguan ADHD di KB/TK
Beberapa
perilaku yang muncul dan menjadi
penghambat belajar anak usia dini dengan gangguan ADHD di KB/TK, diantara lain
sebagai berikut.
1.
Melakukan
Kegiatan Motorik yang Berlebihan
2. Menjawab Pertanyaan dari Pendidiknya Sebelum Ditanya
3. Menghindari Berbagai Tugas yang Diberikan Pendidiknya
4. Kurang Bisa Memerhatikan Penjelasan
Ataupun Instruksi dari Pendidiknya
5. Kurang Mampu Menyelesaikan Tugas yang
Diberikan oleh Pendidiknya
6. Mudah Bingung Saat Dijelaskan oleh
Pendidiknya
7. Mengalami Disorganisai
8. Memiliki Tulisan yang Jelak
9. Kurang Bisa Menyesuaikan Diri dengan
Teman-temannya di KB/TK
10. Memiliki Ketidak-stabilan Emosi
.
E.
Penanganan
Anak Usia Dini dengan Gangguan ADHD di KB/TK
1. Menghilangkan
atau Mengurangi Perilaku yang Tidak Dikehendaki.
Misalanya: jika anak berteriak-teriak
didalam kelas. Hendaknya pendidik mengetahui alasan anak untuk melakukan hal
tersebut terlebih dahulu. Setelah mengetahui alasannya barulah pendidik
menghilangkan alasan tersebut dengan memberi perhatian dan menjelaskan pada
anak bagaimana cara mengutarakan maksudnya secara baik-baik, bagaimana cara
menyatakan ketidakpuasan, kejengkelan secara baik-baik.
2. Mengembangkan
Perilaku yang Dikehendaki
Dalam penganan yang kedua ini yang dilakukana adalah
pemberian penguatan pada anak. Penguatan yang
diberikan dapat berupa sambutan, pujian, atau imbalan. Penguatan yang diberikan segera
setelah perilaku yang dikehendaki terjadi. Karena anak dengan gangguan ADHD
cenderung tidak sabar dan impulsive sehingga menunggu terlalu lama kurang baik
baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar