Kamis, 04 Mei 2017

ADHD

Gangguan Pemusatan Perhatian
disertai dengan Perilaku yang Berlebihan
(ADHD)
ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian disertai dengan perilaku yang berlebihan  yang dialami oleh seseorang individu. ADHD  merupakan gangguan perkembangan yang dapat terjadi pada masa anak–anak dan dapat berlangsung  hingga mereka remaja. Anak laki-laki akan lebih rentan mengalami gangguan ini dibandingkan anak perempuan.

A.    Ciri-ciri ADHD
1.      Ciri utama ADHD
Ciri utama seseorang mengalami ADHD meliputi gangguan pemusatan perhatian (inatensi), gangguan pengendalian diri (implusivitas) dan gangguan aktivitas yang berlebihan (hiperaktivitas).
a.       Inatensi
Inatensi adalah pemusatan perhatian yang kurang. Penderita gangguan ini mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatianya. Mereka sangat mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat indranya atau oleh perasaan yang timbul pada saat itu. Dengan demikian, mereka hanya mampu  mempertahankan aktivitasnya  atau tugasnya dalam jangka pendek sehingga memengaruhi penerimaan informasi dan pengaruh lingkunganya.
b.      Implusivitas
Gejala ini ditanai dengan kesulitan anak untuk menunda respons. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diexspresikan  dengan segera dan tanpa pertimbangan.
c.       Hiperaktivitas
Hiperaktivitas adalah suatu gerakan yang berlebihan, melebihi gerakan yang dilakukan secara umum anak seusianya. Biasanya, sejak bayi mereka banyak bergerak dan sulit untuk ditenangkan.
Gambar terkait 
B.     Tipe-tipe ADHD
1.      Tipe ADHD Kurang Memperhatiakan
2.      Tipe ADHD  Hiperaktif- Implusif
3.      Tipe ADHD  Gabungan.

C.    Penyebab ADHD
Faktor genetik merupakan faktor umum penyebab terjadinya ADHD. Artinya, faktor genetik menjadi penyebab utama ADHD. Sementara itu, ada berbagai faktor khususnya yang dapat menyebabkan terjadinya ADHD pada anak. Namun, faktor khusus itu bukanlah penyebab utama dari ADHD.
Misalnya: cedera otak, merokok, kematangan otak yang tertunda, keracunan timah hitam, bahan makan tambahan, makanan tidak sehat, gula halus, penyakit medis, obat-obatan

D.    Hambatan Belajar Anak Usia Dini dengan Gangguan ADHD di KB/TK
Beberapa perilaku  yang muncul dan menjadi penghambat belajar anak usia dini dengan gangguan ADHD di KB/TK, diantara lain sebagai berikut.
1.      Melakukan Kegiatan Motorik yang Berlebihan
2.      Menjawab Pertanyaan dari Pendidiknya Sebelum Ditanya
3.      Menghindari Berbagai Tugas yang Diberikan Pendidiknya
4.      Kurang Bisa Memerhatikan Penjelasan Ataupun Instruksi dari Pendidiknya
5.      Kurang Mampu Menyelesaikan Tugas yang Diberikan oleh Pendidiknya
6.      Mudah Bingung Saat Dijelaskan oleh Pendidiknya
7.      Mengalami Disorganisai
8.      Memiliki Tulisan yang Jelak
9.      Kurang Bisa Menyesuaikan Diri dengan Teman-temannya di KB/TK
10.  Memiliki Ketidak-stabilan Emosi
.
E.     Penanganan Anak Usia Dini dengan Gangguan ADHD di KB/TK
1.      Menghilangkan atau Mengurangi Perilaku yang Tidak Dikehendaki.
Misalanya: jika anak berteriak-teriak didalam kelas. Hendaknya pendidik mengetahui alasan anak untuk melakukan hal tersebut terlebih dahulu. Setelah mengetahui alasannya barulah pendidik menghilangkan alasan tersebut dengan memberi perhatian dan menjelaskan pada anak bagaimana cara mengutarakan maksudnya secara baik-baik, bagaimana cara menyatakan ketidakpuasan, kejengkelan secara baik-baik.
2.      Mengembangkan Perilaku yang Dikehendaki
Dalam penganan yang kedua ini yang dilakukana adalah pemberian penguatan pada anak. Penguatan yang diberikan dapat berupa sambutan, pujian, atau imbalan. Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku yang dikehendaki terjadi. Karena anak dengan gangguan ADHD cenderung tidak sabar dan impulsive sehingga menunggu terlalu lama kurang baik baginya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar